Selasa, 21 Oktober 2014

Tentang Film Drumline

Anda penggemar film drama komedi remaja? Siap-siap saja menonton Drumline. Tapi, harap bersabar sebentar. Sebab, film ini baru dirilis di bioskop-bioskop di Amerika Serikat, pekan ini.

Drumline adalah film yang berbicara tentang cinta, ambisi, dan musik yang indah. Film ini berkisah tentang kehidupan Devon (Nick Cannon), pemuda berbakat asal Harlem, AS. Berkat talenta yang dimiliki, dia mendapat beasiswa untuk belajar di Universitas A&T serta bergabung dengan kelompok marching band kampus.

Sifat Devon yang egois, membuat dia sulit bersosialisasi dengan lingkungan barunya. Perilaku Devon juga tidak disukai pemimpin marching band, Aaron Lee yang diperankan Orlando Jones. Masalah lain datang dari Sean, anggota marching band yang merasa posisinya terancam dengan kehadiran Devon. Situasi ini bertambah rumit lantaran kehadiran Laila (Zoe Saldana), gadis yang diperebutkan keduanya.

Selain menampilkan kisah asmara remaja yang menyentuh, Drumline menyajikan musik-musik indah. Film yang disutradarai Charles Stone III itu juga mengusung pesan mengenai pelajaran hidup yang berharga bagi setiap orang. Ya, seperti Devon yang harus mengesampingkan egonya demi kepentingan kelompok

ide drumlinebattle ini emang awalnya (sepertinya) dari komunitas High School Marching Band di Amerika sana, yang biasanya dilakukan sama komunitas marching band dari masyarakat kulit hitam. Tapi gayanya belum mengadopsi corps style. Contoh yang paling jelas bisa kita lihat ada di film Drumline, yang di dalam komunitas DCI sendiri sebenarnya amat sangat dicemooh. Kalo dari yang gw lihat, mungkin karena film Drumline itu juga terlalu 'standar' dengan jalan cerita dangkal, dan cenderung 'salah' dalam mengangkat budaya section drumline, sehingga 'terlalu-hollywood-teen-flick-movie', makanya film ini sendiri banyak dicemooh oleh komunitas drumline asli, terutama dari kalangan Corps Style.

Kayaknya sejak film itu, tipe drumbattle kayak di film itu udah sangat jauh dari pikiran komunitas DCI untuk diadopsi ke Corps Style, karena mungkin battle seperti itu dianggap sebagai 'turun kasta'. Yang ditonjolkan cuma nyolot2an, visual2 'gak penting', tanpa memperhatikan seni Rudimental Drumming itu sendiri dan tanpa memperhatikan musikalitas yang mendalam seperti dalam Corps Style Music


Tidak ada komentar:

Posting Komentar